Sejumlah bisnis saat ini sudah semakin kompleks bentuknya. Ini menuntut manusia agar lebih cerdas, terampil dan mampu mengembangkan inovasi berbagai produk atau jasa tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Manusia bisa lebih bebas berkreasi dan berkarya, asalkan selama caranya tidak merugikan pihak lain tidak masalah.

Karena persaingan begitu ketat, dimana pilihan para calon konsumen semakin beragam sehingga memberikan pelaku bisnis mencari target atau sasaran selanjutnya untuk dijadikan sebuah lahan potensial kedepan. Masing – masing individu kini telah memikirkan cara bagaimana tetap mendapatkan pelanggan tanpa menghilangkan produknya dipasaran. Berikut beberapa inovasi dimana telah dilakukan pelaku bisnis dalam menjawab persaingan ketat dipasaran, yaitu:




1. UNIK Pengembangan sesuatu dari yang telah ada sebelumnya, hanya ditambahkan beberapa ornamen pelengkap serta berbeda dari para pesaingnya. Selain unik, juga bernilai khas dari sederet model lainnya dan mampu menimbulkan daya tarik tinggi bagi calon konsumennya.

2. ANTIK Bisa terbilang dari segi historikalnya termasuk sangat langka bahkan sangat sulit mendapatkan barang sejenis dengan kualitas sama dengan apa yang menjadi keinginan konsumennya.

3. HARGA BERSAING Tanpa mengurangi kualitas utama dari suatu produk, pengusaha harus berani menjatuhkan harga sesuai mekanisme pasar. Lakukan riset ke beberapa lokasi perdagangan dengan barang sejenis serta berikan survey pada konsumen demi mendapatkan informasi akurat untuk merebut pasar kembali.

4. AFTER SALES Sangat percuma saja memiliki produk mewah, terbaik dikelasnya namun tak memiliki cukup kemampuan dalam memberikan pelayanan prima yang sangat dibutuhkan bagi para pelanggannya dimanapun berada. Ini membuktikan para pelaku usaha kurang siap menghadapi persaingan globalisasi, hanya bersifat melempar suatu produk namun tidak diimbangi adanya pertambahan nilai dari keunggulannya termasuk daya saing yang tinggi.

Pelaku bisnis harusnya sudah jeli terhadap perilaku konsumen saat ini. Disamping kritis juga sangat menyukai dalam melakukan survey atau perbandingan terhadap produk lainnya yang sejenis. Agaknya perlu banting setir untuk menelaah sejenak sebenarnya bagaimana tipikal pelanggan menguntungkan. Setelah melakukan beberapa riset akhirnya muncul 2 sosok sebagai target pengusaha kepada sifat para pelanggannya yaitu :

1. KOLEKTOR
Siapa tak kenal terhadap individu bertipe ini, hampir dapat dipastikan semua pengusaha menyukainya. Ciri utama adalah tidak mempermasalahkan harga dimana ukurannya dalam memilih segala sesuatu berdasarkan kesukaan karena sebuah hobi dan koleksi antik. Mereka tergolong kalangan atas dimana tidak segan mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi tercapai sebuah keinginannya.

2. LOYAL
Jika sudah mendapatkan sesuatu yang sangat pas, maka tidak akan pernah sekali terbesit untuk pindah ke lain hati. Bisa dikatakan selalu setia menggunakannya sampai kapanpun.
Kesukaan terhadap barang antik sudah menjadi pemandangan biasa di kota besar khususnya Jakarta. Tengoklah sejenak jika anda hendak bepergian bersama keluarga melalui Jalan Surabaya. Hampir seluruhnya menjual maupun memasarkan produk unggulan mereka dan pastinya secara historikal bernilai tak hanya antik melainkan sangat tinggi.

Di areal ini dijajakan aneka barang antik lainnya mulai dari pemutar piringan hitam beserta corong suaranya, radio model lama berbentuk kotak, berbagai pajangan kuningan mulai dari sendok, garpu hingga patung dipamerkan di tempat ini. Tak jarang para kolektor barang antik betah berlama – lama ditempat ini. Kebanyakan dari mereka turis asing dimana sangat menyukai sekali ornamen antik bernilai sejarah tinggi buatan Indonesia. Tak berbeda wisatawan domestik, tak hanya berbelanja tapi juga turut melakukan riset terhadap barang – barang antik lainnya ditempat ini.

Bisa dikatakan sangat antik karena dari segi tahun pembuatan, melewati beberapa periode pemerintahan. Semakin memiliki fisik ataupun kondisi mulus maka akan memiliki nilai jual tinggi. Berkaitan terhadap nilai sejarah pada suatu benda, tak sedikit tempat di Jakarta ini memiliki gedung bernilai sejarah serta menjadikannya sebagai cagar budaya agar bisa dilestarikan. Bahkan ada dari berbagai kalangan menyulap bangunan tersebut menjadi sebuah tempat usaha ataupun kios berdagang, tanpa merubah seni arsitek dari ornamen fisik luarnya secara keseluruhan. Mulai dari bekas peninggalan zaman belanda berupa benteng pertahanan hingga tempat beribadah umat beragama yang masih sangat kokoh dan terjaga baik hingga saat ini.